Sekitar 45 % Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) di Kabupaten Klaten adalah milik Muhammadiyah. Demikian dikatakan oleh Ketua Dikdasmen PDM Klaten Drs. Suhud Eko Yuwono. M.Hum saat ditemui HIJRAH di ruang kerjanya. Lebih lanjut Drs Suhud menjelaskan sekitar 30 % merupakan SMK Negeri sedangkan sisanya yaitu 25 % merupakan SMK milik yayasan lain.
Dengan demikian maka peran Muhammadiyah Di Kabupaten Klaten sangat kelihatan sekali dalam hal pendidikan. Masih berdasarkan keterangannya, Propinsi Jawa Tengah telah diplot sebagai Propinsi Vokasi artinya sebagai propinsi yang mengadakan sekolah kejuruan yang telah berhasil mengubah dari 70 : 30 menjadi 30 : 70 yaitu dari 70 SMA : 30 SMK sekarang menjadi 30 SMA : 70 SMK . Hal ini dibuktikan dengan menjamurnya sekolah kejuruan di Jawa Tengah yang hampir seluruhnya diminati dan dibanjiri oleh pendaftar.
Dalam perkembangannya hingga saat ini Sekolah Menengah Atas mulai mengecil sedangkan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) mulai membesar. Lebih lanjut Drs Suhud menjelaskan bahwa keberhasilan sekolah kejuruan dalam meraup para siswa dikarenakan adanya kebijakan pemerintah dimana pemerintah secara besar-besaran telah menggelontorkan anggaran berupa dana maupun sarana dan prasarana.
Fenomena yang lain adalah adanya output maupu outcome yang langsung bisa diserap oleh Dunia Usaha maupun Dunia Industri sebagai tenaga siap pakai yang mempunyai skill sesuai dengan kebutuhan. Dalam kesempatan yang sama Drs Suhud yang juga sebagai Pembantu Rektor III di Unwidha Klaten mempunyai harapan kepada seluruh kepala SMK yang ada di Klaten agar mempersiapkan para lulusannya untuk selalu siap memasuki dunia kerja sesuai dengan program pemerintah Link And Match.
Harapan tersebut harus dibarengi dengan Kegiatan Belajar Mengajar yang didasarkan pada profil kelulusan dengan menterjemahkan dalam kurikulum yang disusun bersama dengan para stakeholder yaitu dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri. Sementara itu Kepala SMA Muhammadiyah 2 Klaten di Delanggu, Drs. Muh. Chotib saat ditemui HIJRAH di kantornya menyatakan dalam PPDB tahun ini agak berat dalam mendulang siswa untuk masuk ke SMA. Hal itu dibuktikan dengan sedikitnya yang mendaftar di sekolahnya. Berdasarkan pengakuannya hingga saat ini baru ada pendaftar 30 orang. Lebih lanjut Drs Muh Chotib menjelaskan pihaknya telahmelakukan berbagai terobosan. Diantaranya dengan membuka SMA Plus dengan menambahkan Skill bagi para siswa diantaranya dengan kursus ketrampilan teknik komputer, Tata Boga dan Tata Busana. Pihaknya juga memberikan fasilitas bebas SPP 1 tahun, Bebas Uang Gedung dan bebas uang pendaftaran.
Sementara itu berdasarkan pengakuan Drs Mulyono, ketua PPDB SMK Muhammadiyah Delanggu, untuk tahun ini pendaftar di sekolahnya cukup menggembiarakan, hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang telah mendaftarkan diri dan sudah melakukan daftar ulang. Hal senada juga dikatakan oleh Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Delanggu Maryoto. S.Ag. MM, lebih lanjut Maryoto menjelaskan untuk tahun ini pihaknya telah membuka jurusan Favorit diantaranya Otomotif, Keperawatan, akuntansi, Administrasi Perkantoran/Sekretaris, Penjualan/Tata Niaga.
Terpisah Wakasek Humas, Miarso. S.Pd menjelaskan bagi para lulusan saat ini sebagian besar sudah disalurkan diberbagai Dunia Usaha dan Dunia Industri. Diantaranya di Sritex Sukoharjo, Alfamart, serta disalurkan ke luar negeri yaitu ke Malaysia. ( Wignyo )
Dengan demikian maka peran Muhammadiyah Di Kabupaten Klaten sangat kelihatan sekali dalam hal pendidikan. Masih berdasarkan keterangannya, Propinsi Jawa Tengah telah diplot sebagai Propinsi Vokasi artinya sebagai propinsi yang mengadakan sekolah kejuruan yang telah berhasil mengubah dari 70 : 30 menjadi 30 : 70 yaitu dari 70 SMA : 30 SMK sekarang menjadi 30 SMA : 70 SMK . Hal ini dibuktikan dengan menjamurnya sekolah kejuruan di Jawa Tengah yang hampir seluruhnya diminati dan dibanjiri oleh pendaftar.
Dalam perkembangannya hingga saat ini Sekolah Menengah Atas mulai mengecil sedangkan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) mulai membesar. Lebih lanjut Drs Suhud menjelaskan bahwa keberhasilan sekolah kejuruan dalam meraup para siswa dikarenakan adanya kebijakan pemerintah dimana pemerintah secara besar-besaran telah menggelontorkan anggaran berupa dana maupun sarana dan prasarana.
Fenomena yang lain adalah adanya output maupu outcome yang langsung bisa diserap oleh Dunia Usaha maupun Dunia Industri sebagai tenaga siap pakai yang mempunyai skill sesuai dengan kebutuhan. Dalam kesempatan yang sama Drs Suhud yang juga sebagai Pembantu Rektor III di Unwidha Klaten mempunyai harapan kepada seluruh kepala SMK yang ada di Klaten agar mempersiapkan para lulusannya untuk selalu siap memasuki dunia kerja sesuai dengan program pemerintah Link And Match.
Harapan tersebut harus dibarengi dengan Kegiatan Belajar Mengajar yang didasarkan pada profil kelulusan dengan menterjemahkan dalam kurikulum yang disusun bersama dengan para stakeholder yaitu dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri. Sementara itu Kepala SMA Muhammadiyah 2 Klaten di Delanggu, Drs. Muh. Chotib saat ditemui HIJRAH di kantornya menyatakan dalam PPDB tahun ini agak berat dalam mendulang siswa untuk masuk ke SMA. Hal itu dibuktikan dengan sedikitnya yang mendaftar di sekolahnya. Berdasarkan pengakuannya hingga saat ini baru ada pendaftar 30 orang. Lebih lanjut Drs Muh Chotib menjelaskan pihaknya telahmelakukan berbagai terobosan. Diantaranya dengan membuka SMA Plus dengan menambahkan Skill bagi para siswa diantaranya dengan kursus ketrampilan teknik komputer, Tata Boga dan Tata Busana. Pihaknya juga memberikan fasilitas bebas SPP 1 tahun, Bebas Uang Gedung dan bebas uang pendaftaran.
Sementara itu berdasarkan pengakuan Drs Mulyono, ketua PPDB SMK Muhammadiyah Delanggu, untuk tahun ini pendaftar di sekolahnya cukup menggembiarakan, hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang telah mendaftarkan diri dan sudah melakukan daftar ulang. Hal senada juga dikatakan oleh Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Delanggu Maryoto. S.Ag. MM, lebih lanjut Maryoto menjelaskan untuk tahun ini pihaknya telah membuka jurusan Favorit diantaranya Otomotif, Keperawatan, akuntansi, Administrasi Perkantoran/Sekretaris, Penjualan/Tata Niaga.
Terpisah Wakasek Humas, Miarso. S.Pd menjelaskan bagi para lulusan saat ini sebagian besar sudah disalurkan diberbagai Dunia Usaha dan Dunia Industri. Diantaranya di Sritex Sukoharjo, Alfamart, serta disalurkan ke luar negeri yaitu ke Malaysia. ( Wignyo )
0 comments:
Posting Komentar