(Juwiring) Sebanyak 50 anak yang sudah tidak mempunyai orang tua (yatim maupun piatu) saat ini terus dibina di Panti Asuhan Muhammadiyah Juwiring, Klaten. Tidak hanya anak dari wilayah Juwiring saja, namun yayasan ini juga mengayomi anak dari wilayah Delanggu, Ceper, Trucuk, dan Pedan. Dari sebanyak 50 anak didik, separoh diantaranya dirumahkan sedangkan separohnya lagi yang seluruhnya santri putri dibina di panti asuhan.
Bimbingan keagamaan di Panti Asuhan dibawah naungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Juwiring ini dilakukan dengan 2 cara. Yaitu cara privat, yang mana santri dan ustadz saling berhadapan, seperti saat tadarusan Al-Qur'an. Sedangkan cara yang kedua adalah cara rutin, seperti pengajian, shalat berjamaah dan kajian tafsir, Agar tujuan pembinaan anak tercapai, dalam setiap pelaksanaan kegiatan bimbingan, semua anak-anak panti asuhan wajib mengikutinya dan apabila ada yang melanggar dikenakan sangsi sesuai peraturan yang ada, yaitu disuruh menghafalkan doa-doa sehari-hari dan menghafalkan surat-surat dalam Al-Qur'an. Berkat bimbingan para pengasuh yang disesepuhi Ustadz Hari, pendidikan keagamaan di Panti Asuhan ini boleh diacungi jempol, terbukti salah satu anak panti asuhan, Azizah sudah bisa hafal Al-Qur'an hingga belasan juz.
Selain pendidikan keagamaan, pendidikan formal anak-anak tetap tidak dilupakan, semua anak didik di panti asuhan tetap disekolahkan di sekolah formal hingga tingkat SMA, bahkan mayoritas diantaranya langsung mendapatkan pekerjaan begitu menyelesaikan pendidikan formalnya.
Panti asuhan yang berdiri sejak tahun 1985 ini setiap bulannya membutuhkan anggaran sekitar 15 juta rupiah, sedangkan anggaran itu didapatkan dari berbagai sumber, diantaranya putra daerah yang sudah berhasil, Pemda Klaten, serta para dermawan yang dengan ikhlas memberikan sumbangan. Meski demikian demi menyelamatkan masa depan ribuan bahkan jutaan anak islam yang terancam putus sekolah akibat ditinggal orang tuanya, Panti Asuhan Muhammadiyah Juwiring masih membutuhkan sumbangan dari para dermawan. Untuk itu, bagi anda yang mempunyai rejeki lebih, tidak ada salahnya jika ikut menyisihkan rejeki anda untuk Panti Asuhan ini. (Zaq)
Bimbingan keagamaan di Panti Asuhan dibawah naungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Juwiring ini dilakukan dengan 2 cara. Yaitu cara privat, yang mana santri dan ustadz saling berhadapan, seperti saat tadarusan Al-Qur'an. Sedangkan cara yang kedua adalah cara rutin, seperti pengajian, shalat berjamaah dan kajian tafsir, Agar tujuan pembinaan anak tercapai, dalam setiap pelaksanaan kegiatan bimbingan, semua anak-anak panti asuhan wajib mengikutinya dan apabila ada yang melanggar dikenakan sangsi sesuai peraturan yang ada, yaitu disuruh menghafalkan doa-doa sehari-hari dan menghafalkan surat-surat dalam Al-Qur'an. Berkat bimbingan para pengasuh yang disesepuhi Ustadz Hari, pendidikan keagamaan di Panti Asuhan ini boleh diacungi jempol, terbukti salah satu anak panti asuhan, Azizah sudah bisa hafal Al-Qur'an hingga belasan juz.
Selain pendidikan keagamaan, pendidikan formal anak-anak tetap tidak dilupakan, semua anak didik di panti asuhan tetap disekolahkan di sekolah formal hingga tingkat SMA, bahkan mayoritas diantaranya langsung mendapatkan pekerjaan begitu menyelesaikan pendidikan formalnya.
Panti asuhan yang berdiri sejak tahun 1985 ini setiap bulannya membutuhkan anggaran sekitar 15 juta rupiah, sedangkan anggaran itu didapatkan dari berbagai sumber, diantaranya putra daerah yang sudah berhasil, Pemda Klaten, serta para dermawan yang dengan ikhlas memberikan sumbangan. Meski demikian demi menyelamatkan masa depan ribuan bahkan jutaan anak islam yang terancam putus sekolah akibat ditinggal orang tuanya, Panti Asuhan Muhammadiyah Juwiring masih membutuhkan sumbangan dari para dermawan. Untuk itu, bagi anda yang mempunyai rejeki lebih, tidak ada salahnya jika ikut menyisihkan rejeki anda untuk Panti Asuhan ini. (Zaq)
Semoga Panti Asuhan Muhammadiyah Juwiring selalu mendapat berkah dan rahmat dari Alloh subhanahu wata'ala. Amin.
BalasHapusBMT Ahmad Dahlan Kas Delanggu