KH. Hartoyo Pimpin MUI Klaten Lagi
(Klaten) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Klaten kembali melaksanakan Musyawarah Daerah untuk memilih kepengurusan periode lima tahun mendatang di Aula Gedung lama Kemenag Klaten Sabtu (15/12).
Musyda dibuka Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Mardoyo dan dihadiri Kepala Kemenag, Drs. H. Mustari, M.Pd.I, Kabag Kesra Bambang Sujarwo, Muspida dan para ulama Klaten dan Sekretaris MUI Jawa Tengah Ahmad Rofiq.
Ketua Panitia Musyda MUI Klaten, H Mulyono Hari mengatakan, Musyda MUI digelar karena masa jabatan MUI lama yang diketuai KH Hartoyo akan habis pada akhir Desember 2012 ini. Selesai pembukaan, agenda dilanjutkan dengan sidang pleno I, sidang komisi dan formatur, dan sidang pleno II serta pemilihan ketua baru.
Beberapa rekomendasi yang dihasilkan dalam Musyda MUI Klaten tersebut menurut Mulyono selain berkaitan dengan intern MUI Klaten, Musyda juga menghasilkan beberapa rekomendasi yang berhubungan dengan kinerja pemerintahan dan keumatan. "MUI berharap pemerintah dapat mewujudkan good goverment untuk kemajuan bangsa terutama bagi penyelenggara pemerintahan di Kabupaten Klaten" kata Mulyono Hari. Sedangkan untuk penyelenggaraan pemilihan kepala daerah, pemilu dan pilkades yang akan berlangsung beberapa tahun mendatang, MUI merekomendasikan untuk menghindari adanya black campaign (kampanye hitam). "Untuk yang berkaitan dengan kemasyarakatan, MUI juga meminta pemberantasan penyakit masyarakat di tingkatkan” ucap Mulyono Hari.
Sementara itu berdasarkan hasil perhitungan perolehan suara formatur, KH. Hartoyo kembali mendapatkan suara terbanyak sehingga berhak kembali memimpin MUI Klaten Periode 2012-2017. Menanggapi terpilihnya lagi sebagai Ketua MUI Klaten, KH. Hartoyo mengungkapkan kalau tantangan MUI saat ini makin berat, karena pelanggaran hukum yang dilakukan masyarakat juga makin berat, seperti misalnya saat ini masih banyak masyarakat yang menghalalkan berbagai cara seperti dengan mencampur daging babi dalam daging sapi. Untuk itu, kepengurusan MUI yang baru masih mempunyai beberapa PR, diantaranya; harus terus melakukan pengawasan obat, makanan dan kosmetik; memberantas penyakit masyarakat (pekat) seperti miras, judi dan narkoba; memikirkan kehidupan ekonomi umat karena saat ini umat islam masih mengalami keterbelakangan karena sektor ekonomi masih dikuasai kaum kapitalis (non muslim); serta mewujudkan ukhuwah islamiyah antar ormas. (Noer/Z@q)
0 comments:
Posting Komentar