PKU Muhamamdiyah Delanggu
News

Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Mlese, Ceper Klaten IKut Mencerdaskan Anak Bangsa

Ceper, Hijrah
Niat yang tulus yang diimplementasikan dengan karya nyata merupakan tekad yang dicanangkan oleh Kepala Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Mlese, Ceper Klaten Joko Agung Nugroho, S.Pd.I yang bekerja dengan sekuat tenaga dan fikiran guna mencerdaskan kehidupan calon-calon penerus bangsa, meski imbalan yang diterima tidak sepadan dengan jerih payahnya. Demi kemajuan madrasah milik persyarikatan Muhammadiyah yang dipimpimpinnya. Dirinya telah melakukan karya untuk merningkatkan kualitas pendidikan. Dan ternyata impiannnya telah terwujud pada tahun ini MIM Mlese menempatkan urutan dalam perolehan nilai UN di tingkat kecamatan Ceper tidak memalukan.Tahun ini nilai terendah pada UN di MIM MLese adalah 20,15, dan nilai tertinggi 25,90. Bila dibandingkan dengan nilai UN pada sekolah yang ada di desa Mlese MIM kami tidak memalukan.
Pernyataan Kepala MIM Mlese, Ceper, Klaten tersebut disampaikan kepada Hijrah yang ditemui di kantornya, Sabtu 13/7.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, bahwa untuk mengembalikan citra sekolah Muhammadiyah yang berkualitas, kini banyak ide-ide yang menjadi prioritas untuk segera direalisasikan Hal ini dalam rangka  mengembalikan kepercayaan masyarakat dan wali murid terhadap sekolah swasta milik Muhammadiyah.
Dikatakan, pada tahun ini MIM Mlese dalam menjaring murid baru tidak segan-segan sebelum kenaikan, para gurunya disebar untuk melakukan sosialisasi ke sejumlah TK yang berada di desa Mlese dan sekitarnya. Program yang ditawrkan adalah pemberian seragam sekolah gratis, dan abunemen antar jemput gratis bagi siswa yang rumahnya berada di luar DK Ngaran, dan penambahan jam pelajara usai sekolah dengan berbagai kegiatan, khususnya BTQ, dan mata pelajaran lain yang dianggap menjadi momok bagi anak.
Alhamdulillah sosialisasi ke sejumlah TK di sekitar Mlese dengan program tersebut dapat membuahkan hasil dan kini pada tahun ajaran 2013/2014 siswa kelas I mencapai 32 anak setelah mendapat pindahan 2 anak. Hasil yang cukup menggembirakan, karena selama beberapa tahun  terakhir jumlah muridnya kurang dari 20 anak. Termasuk prosentasi masuknya anak lulusan TK ABA Mlese yang letaknya berdampingan telah mencapai 100 % bila disbandingkan tahun-tahun sebelumnya. Keberhasilan ini selain hasil kerja keras dari rekan-rekan juga atas Rahmat dari Allah SWT, ujarnya.
Abunemen antar jemput gratis.
Semoga niat yang baik ini selain mendapatkan tanggapn positif dari masyaralat sekitar juga mendapat keberkahan dari Allah SWT. Terbukti bahwa terdapat sekitar 10 anak didik yang berasal dari selain DK Ngaran telah memasukkan anaknya untuk dididik di MIM Mlese dengan abunemen antar jemput gratis ini. Sebagai pendukung murid baru dari luar DK Ngaran adalah desa Jatipuro, Trucuk, Klaten yakni dari TK Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA) Jatipuro.
Pemberian seragam gratis.
Selain abunemen antar jemput gratis, kini untuk menjaring peserta didik baru MIM Mlese memberikan 2 stel seragam gratis yakni warna putih merah hati yang dikenekan pada hari Senin dan Selasa, serta pakaian putih biiru yang dikenakan pada hari Rabu dan Kamis. Untuk pakain olah raga dan Hisbul Wathon (HW) atau Parmuka belum bisa memberikan fasilitas gratis mengingat dana belum ada.
Jika diambilkan dari dan BOS (Bantuan Operesional Siswa) tidak mungkin, karena jumlah siswa tahun ini dari kelas 1 hingga kelas 6 hanya 76 anak. Sedeangkan dana BOS datangnya sering terlambat. Selain itu dana BOS habis untuk operesional pendidikaan guna menunjang peningkatan kualitas pendidikan. Alhamdulillah Pimpinan Ranting Muhammadiyah sangat membantu tentang kehidupan MIM ini, terbukti PRM Mlese telah menyediakan mobill antar jemput, pemberian honor bagi rekan guru, tambah Joko
  Gaji tak sepedan dengan jerih payah.
Jika dihitung secara profit, bahwa energy yang dikeluarkan dengan penghasilan yang diterima oleh guru yang statusnya masih wiyata bakti tak sepadan. Honor yang diterima oleh rekan-rekan guru mungkin tidak seberapa, namun karena niatnya untuk berjuang demi menegakkan kalimat Allah dan berjuang menyuburkan Muhammadiyah guna menegakkan ajaran tauhidnya, maka nilai ibadah yang dikedepankan, sehinga pesan dari Sang Pencerah pendiri Muhammadiyah yakni KH. Ahmad Dahlan yang popular yakni: “Hidupilah Muhammadiyah dan Jangan Mencari Penghidupan di Muhammadiyah” Betapa luhur dan mulianya pesan itu yang akhirnya mendorong kami besrta rekan-rekan guru untuk menyuburkan Amal Usaha Muhammadiyah di dunia pendidikan, meski secara pribadi saya sendiri masih berstatus sebagai Kepala Sekolah yang belum PNS. Semoga saya beserta rekan-rekan guru diberi kekuatan untuk tetap melestarikan AUM demi mewujudkan pesan KH. Ahmad Dahlan, harpnya.(H-24)

About khosimjo

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.