DELANGGU. Komandan Cabang KOKAM Delanggu Sadoyo Kombet memberikan instruksi kepada jajaran KOKAM Delanggu untuk melakukan Latihan dasar dan fisik dalam rangka menambah ketrampilan diri tentang dasar-dasar Search and Rescue serta menilai kemampuan fisik untuk bertahan hidup di gunung merapi. Gunung yang memiliki ketinggian 2.968 M dan gunung yang paling aktif ini di pilih karena untuk menguasai medan bila sewaktu-waktu di butuhkan.
Rencana kegiatan yang di fokuskan di Merapi ini di laksanakan hari Rabu-Kamis (23-24/1), dan pendakian mulalui jalur New Selo Boyolali, kegiatan ini di ikuti 14 anggota KOKAM yang sudah melalui tes kesehatan sebelumnya.
Tepat pukul 15.00 WIB diberangkatkan dari rumah Ndancab Combet Ngebing Delanggu dengan di angkut Izusu menuju New Selo Boyolali setelah cek peralatan masing-masing peserta, sesampainya di parkiran New Selo seperti rombongan yang lainnya mereka bergerak naik pukul 23.00 agar sesampainya di puncak tepat waktu matahari terbit dan peserta bisa menikmati keindahan alam pegunungan dan juga bisa mengambil pelajaran atas kebesaran sang pencipta.
Ditengah perjalanan menuju puncak satu persatu peserta mengundurkan diri mengalami gangguan pernafasan, kram perut dan juga kram kaki karena udara dingin, dari 14 peserta hanya separuh yang mampu melanjutkan perjalanan “di tengah-tengah perjalanan ke pasar bubrah kami mendapatkan halangan berupa badai kabut yang sangat pekat sehingga memaksa kami untuk menghentikan perjalanan dan mencari perlindungan” cerita Ghofar salah satu peserta.
Sadoyo Kombet yang mengalami gangguan di salah satu kakinya yang berjalan sambil tertatih-tatih tetap melanjutkan perjalanan untuk memandu rekan-rekan yang ada di belakangnya menuju puncak ,” mereka tidak sampai ke puncak hanya kurang dari 10 meter ke puncak tetapi situasi yang tidak memungkinkan karena bau belerang yang sangat menyengat dan untuk menjaga hal-hal yang tidak di inginkan terjadi” tambah Sadoyo.
Mereka yang tidak mampu melanjutkan perjalanan di bantu pemandu untuk turun kembali ke baskamp yang telah di tentukan, Rubito salah satu peserta yang tertua menceritakan bahwa dirinya terpaksa harus turun karena mengalami sesak nafas dan kram kami kiri “sebenarnya pengin sekali sampai di puncak tetapi kondisi badan yang tidak memungkinkan dan tidak ingin merepotkan teman yang lainnya terpaksa angkat tangan dan pilih mundur” cerita Rubita yang juga di amini teman-teman yang ikut turun karena hamper sama kondisinya. WONGSO
Gunung Merapi menyimpan pesona keindahan yang unik. Tapi sudahkah pernah menikmati kecantikan alam montenegro. Portal informasi iyaa.com pernah mengungkapkan hal-hal yang menjadi unggulan cantiknya alam Montenegro.
BalasHapus