PKU Muhamamdiyah Delanggu
News

PCM BAYAT PEDULI ANAK YATIM DAN KAUM DHUAFA

Bayat, Hijrah
Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Bayat Parimin mengatakan, bahwa dalam rangka implementasi pengamalan agama Islam yang sesuai dengan Qur’an dan Sunnah terlebih mengamalkan Surat Al Ma’un agar kita tidak dinas oleh Allah sebagai orang islam yang menipu terhadap agamanya. Surat Al Ma’un telah menjadi inspirasi dari KH Ahmad Dahlan kepada murid-muridnya yang diajar. Dalam pengajian yang diselenggarakan di kediaman KH Ahmad Dahlan Surat Al Ma’un senantiasa dikumandangkan, yang akhirnya mendapat perhatian dan pertanyaan dari para santrinya, mengapa Surat Al Ma’un dibaca terus padahal para santri ini sudah hafa kok tidak ganti-ganti?. Yang kemudian KH Ahmad Dahlan menjelaskan akan arti dan maksud Surat tersebut, yang sekarang ini PCM Bayat juga ingin mengamalkannya.
Demikian antara lain dikatakan Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bayat, Klaten yang ditemui Hijrah di Musholla PKU Bayat, Ahad 14/7
Lebih lanjut Parimin mengatakan, bahwa i Surat Al Ma’un terdiri dari 7 ayat yang diturunkan di Mekah termasuk surat yang ke 107.Adapun arti secara bebas dari ayat 1 hingga 7 adalah sebagai berikut: 1. Tahukan kamu terhadap orang yang mendustakan agama?. 2. Yaitu orang-orang yang menhardik anak yatim.3 Dan tidak member makan kepada kepada orang miskin. 4. Maka celakalah orang yang salat.5. Yaitu orang-orang yang lalai dalam salatnya. 6. Yang berbuat riya’. 7. Dan enggan memberikan bantuan.
Oleh karena itu jangan sampai warga Muhammadiyah Bayat terkena ayat tersebut sebagai orang Islam yang mendustakan agama, maka PCM bertekad dan berniat untuk  mengamalkan Surat Al Ma’un tersebut Sebagai realisasinya, PCM Bayat telah memiliki sebanyak 200 anak yatim yang setiap 2 minggu sekali diberi bantuan atau santuan guna meringankan beban hidup mereka. Santuanan tersebut tidak seberapa namun hal itu dapat dirasakan manfaatnya oleh si penerima. Selain itu dalam rangka bhakti sosial kepada kaum dhuafa dan miskin PCM Bayat menjual beras bersubsidi setiap dua minggu sekali juga. Beras yang dijual  sebanyak 180 paket setiap putaran bersleng dengan pemberian santuan anak yatim. Apabila Ahad ini dibagikan santunan anak Yatim, Ahad berikutnya penjualan beras bersubsidi. Setiap paket ada 3 Kg beras dengan harga umum, namun mendapatkan subsidi dari PCM sekitar Rp. 8000,-. Alhamdulillah dengan santuan anak yatim dan para dhuafa’ pengajian Ahad Pagi dapat berkembang dengan baik, sehingga infaq yang didapat dapat digunakan untuk menopang pemberian santunan dan mensubsisi beras tersebut, ujar Parimin.
Sementara itu Miswanto mantan Ketua PCM Bayat menambahkan, bahwa pengajian yang digekar setiap Ahad pagi dihadiri oleh sekitar 500 jamaah. Pengajian Ahad pagi dapat berkembang setelah gempa tahun 2006, namun sebelumnya pernah berhenti sebentar. Jamaah Ahad pagi tidak hanya umat Islam Bayat saja melainkan dari kecamatan Wedi, Gedangsari, Gunung Kidul pun juga menyempatkan tholabul ilmi di Musollah PKU ini. Termasuk anak yatim dan para dhuafa’ yang diberi bantuan juga tidak hanya dari warga Bayat saja, Sedangkan untuk kajian Tarjih Muhammadiyah dilakukan setiap malam Rabu di masjid Al Bajuri, Bayat, ujarnya. (H-24)

About khosimjo

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.