Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan (KNIB) dinilai Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin merupakan konvensi yang sangat positif dan momentun pas. Karena konvensi itu bertepatan dengan peringatan Kebangkitan Nasional ke 108 tahun dan 18 tahun reformasi.
"Muhammadiyah telah mengambil langah strategis sebagai upaya menatap bangsa ke depan dan ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk bagaimana mempercepat ketertinggalan dengan negara lain," ujarnya di Yogyakarta, Senin (23/5).
Lukman berharap konvensi tersebut bisa melahirkan rumusan yang sangat strategis sebagai acuan bagi seluruh bangsa dan negara dalam berbagai hal. Lukman sendiri sangat medukung upaya Muhammadiyah dalam konvensi tersebut.
Mantan ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin sebelumnya mengatakan, KNIB sangat penting bagi Muhammadyah dan bangsa Indonesia sendiri. Ia berkata, Muhammadiyah sudah menetapkan satu visi ke-Indonesian yang disebut dengan visi Indonesia berkemajuan.
"Itu (visi) dapat dipertanggungjawabkan secara esensi yang mana merupakan cita-cita nasional Indonesia yang oleh Muhammadiyah diberi tafsir kontekstual yaitu. Indonesia yang maju, adil, makmur, berdaulat, dan bermartabat," ujarnya.
Konvensi tersebut, menurut Din, ingin menawarkan kepada bangsa sebuah konsensus Indonesia yang di cita-citakan dan usaha bersama untuk merealisasikannya. "Ini tentu sebuah proses panjang yang melibatkan elemen-elemen lain yang merupakan terobosan baru Muhammadiyah," ujarnya.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 comments:
Posting Komentar