Muhammadiyah merupakan satu-satunya organisasi kemasyarakat yang memiliki badan hukum seperti holding. Seluruh Amaul Usaha Muhammadiyah (AUM) seperti rumah sakit, sekolah, dan perguruan tinggi yang bentuk dari Sabang sampai Merauke semuanya milik Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, tidak ada nama yayasan lain dan tidak ada nama lembaga lain.
Muhammadiyah sangat dikenal secara luas oleh masyarakat atas amal usahanya, yakni pendidikan dan kesehatan. Sedangkan amal usaha yang berkaitan dengan ekonomi dan kewirausahaan masih baru berjalan. Menurut Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas diharapkan 10 hingga 15 tahun mendatang Muhammadiyah tak hanya dikenal dengan sekolah dan rumah sakit, tetapi juga bisnis dan ekonomi keumatannya. Gerakan ekonomi dan kewirausahaan ini dapat memajukan organisasi, umat, dan bangsa.
"Kebanyakan umat Islam saat ini masih memiliki mentalitas pekerja employment mentality dan mempekerjakan diri sendiri safe mentality, sedangkan mentalitas wirausaha enterpreneur mentality dan investor masih sangat sedikit,"jelas Abbas.
Saat ini, menurut Abbas, umat Islam memang berkontibusi penuh dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga 99,99 persen. Tetapi untuk kontribusi pada usaha besar hanya 0,01 persen.
Sementara itu Ketua MEK PP Muhammadiyah Muhammad Nadjikh, Rabu (13/9) mengatakan siapa saja warga Muhammadiyah yang menjadi pengusaha dan merasa terpanggil oleh nama Muhammadiyah itu sendiri harus membuat suatu jaringan yang saling menguntungkan. Ia menamakan jaringan tersebut dengan Jaringan Saudagar Muhammadiyah.
"Kita ini dibesarkan oleh saudagar, karena itu kita pilih kata saudagar. Sekarang kan zamannya membuat jaringan kan. Siapa pun yang merasa terpanggil, mari kita buat jaringan dan membuat persetujuan yang win-win solution, yang saling menguntungkan," Jelas Nadjikh.
Saat ini Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM) sedang berada pada trend yang positif dalam mengakomodasi warga Muhamamdiyah yang memiliki berbagai macam jenis usaha. Ini dibuktikan dengan adanya Rakernas dan Silatnas jaringan saudagar Muhammadiyah yang dilaksanakan di Bidakara Grand Savoy Homan Hotel di Jalan Asia Afrika nomor 112 Bandung. Acara ini dihadiri oleh Menteri Keuangan RI Sri Mulyadi Indrawati, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial, Ketua Umun PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat Zelkarnaen dan Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah M Nadhjikh.
Dalam sambutannya menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa Muhammadiyah harus dapat membuat sebuah inovasi yang bisa sejalan dengan perkembangan tersebut.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 comments:
Posting Komentar