(Klaten) Sebanyak 1140 calon jamaah haji asal Klaten segera akan melakukan wukuf sebagai puncak pelaksanaan haji 1433 H, berhaji merupakan dambaan setiap ummat islam, siapapun pasti menginginkan bisa di panggil Allah SWT untuk menjalankan rukun islam yang ke lima tersebut. H.Waluyo Raharja Pengurus KBIH Arafah yang pernah menjadi pembimbing haji mengingatkan kembali akan pentingnya melaksanakan ibadah haji sesuai dengan apa yang di laksanakan Rosulullah Muhammad SAW. Dia mengatakan Seperti halnya yang dialami calon haji yang meninggal karena kelelahan saat melakukan sunnah umrah . “Jangan hanya mengandalkan aji mumpung saja, hingga kesehatan terporsir” kata Waluyo saat berbincang-bincang di Radio Suara Anda FM. Ditegaskan, menurut petunjuk Rosulullah memang tidak disunahkan umrah sunnah justru yang harus disiapkan adalah saat prosesi wukuf di Arafah .
Kepada para calon haji yang akan diberangkatkan tahun berikutnya hendaknya musibah ini dijadikan pelajaran yang berharga akan pentingnya menjalankan prosesi haji dengan mengutamakan yang wajib terlebih dahulu. Sejak dari tanah air melalui bimbingan haji di KBIH Arafah selalu ditekankan kepada calon haji agar bisa selalu menjaga kondisi alias jangan terlalu dipaksakan. “Bagi calon haji yang masuk gelombang I saat di Madinah agar senantiasa menghemat tenaga untuk mempersiapkan perjalanan ibadah haji yang masih panjang” tegas Pengurus KBIH Arafah dari Pedan tersebut.
Sementara itu, berdasarkan laporan dari Reporter Haji di Tanah Suci H. Bambang Sulistiyanto, satu jamaah M. Chofiqi bin Imam Muchtar (58) asal Plawikan, Jogonalan, Klaten dikabarkan meninggal minggu malam (7/10) waktu arab Saudi. “Almarhum diduga meninggal karena kelelahan saat melaksanakan umrah sunnah sebanyak 4 kali” Kata Bambang. Atas musibah ini dia menghimbau kepada seluruh jamaah yang akan melaksanakan wukuf di Arafah agar senantiasa tidak memaksakan diri atau memporsir tenaganya untuk kegiatan yang tidak disunahkan Rosulullah. Hal ini mengingat masih banyak kegiatan yang akan dilakukan para calon haji dalam prosesi armina tersebut. Untuk kondisi jamaah haji pasca pelaksanaan umrah calon haji KBIH arafah banyak mempergunakan waktu dengan melaksanakan pengajian. “Alhamdulillah semua calon haji pada umumnya sehat hanya sedikit yang kecapean dan batuk ringan karena kecapekan” ucap Bambang. Untuk persiapan tarwiyah sampai dengan Rabu (10/10) masih menunggu hasil koordinasi dengan maktab. “Kita berharap proses perijinan segera selesai dan semua calon haji dapat melaksanakan sunah rosul ini, yaitu menjalani tarwiyah pada rangkaian proses wukuf yang merupakan puncak haji tahun 1433 H” tegas Bambang. (Noer)
Kepada para calon haji yang akan diberangkatkan tahun berikutnya hendaknya musibah ini dijadikan pelajaran yang berharga akan pentingnya menjalankan prosesi haji dengan mengutamakan yang wajib terlebih dahulu. Sejak dari tanah air melalui bimbingan haji di KBIH Arafah selalu ditekankan kepada calon haji agar bisa selalu menjaga kondisi alias jangan terlalu dipaksakan. “Bagi calon haji yang masuk gelombang I saat di Madinah agar senantiasa menghemat tenaga untuk mempersiapkan perjalanan ibadah haji yang masih panjang” tegas Pengurus KBIH Arafah dari Pedan tersebut.
Sementara itu, berdasarkan laporan dari Reporter Haji di Tanah Suci H. Bambang Sulistiyanto, satu jamaah M. Chofiqi bin Imam Muchtar (58) asal Plawikan, Jogonalan, Klaten dikabarkan meninggal minggu malam (7/10) waktu arab Saudi. “Almarhum diduga meninggal karena kelelahan saat melaksanakan umrah sunnah sebanyak 4 kali” Kata Bambang. Atas musibah ini dia menghimbau kepada seluruh jamaah yang akan melaksanakan wukuf di Arafah agar senantiasa tidak memaksakan diri atau memporsir tenaganya untuk kegiatan yang tidak disunahkan Rosulullah. Hal ini mengingat masih banyak kegiatan yang akan dilakukan para calon haji dalam prosesi armina tersebut. Untuk kondisi jamaah haji pasca pelaksanaan umrah calon haji KBIH arafah banyak mempergunakan waktu dengan melaksanakan pengajian. “Alhamdulillah semua calon haji pada umumnya sehat hanya sedikit yang kecapean dan batuk ringan karena kecapekan” ucap Bambang. Untuk persiapan tarwiyah sampai dengan Rabu (10/10) masih menunggu hasil koordinasi dengan maktab. “Kita berharap proses perijinan segera selesai dan semua calon haji dapat melaksanakan sunah rosul ini, yaitu menjalani tarwiyah pada rangkaian proses wukuf yang merupakan puncak haji tahun 1433 H” tegas Bambang. (Noer)
0 comments:
Posting Komentar