KLATEN – Hijrah Sampai sekarang, penyakit Chikungunya ternyata masih menjadi momok menakutkan bagi sejumlah desa di Kabupaten Klaten. Buktinya, usai menyerang puluhan warga di Desa Sengon, Kecamatan Prambanan dan Desa Kerten, Kecamatan Gantiwarno, penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti tersebut kini menyerang warga di Dukuh Karang Lor, Desa Karangan, Kecamatan Karanganom.
Belakangan ini, warga Karangan mulai mengeluhkan demam dan sakit pada persendian sejak beberapa hari lalu. Karena mulai mengganggu aktivitas keseharian, warga kemudian memeriksakan diri ke dokter. Hasil diagnosanya, warga diduga menderita cikungunya.
“Awalnya demam, terus mengalami pegal-pegal di persendian bagian tangan dan lutut. Saking sakitnya, anggota badan saya sampai tidak bisa digerakkan,” aku Sulami (65) warga setempat.
Hal serupa juga dirasakan Mihardjo (75). Ia mengaku tidak bisa berjalan dan demam tinggi selama beberapa hari karena nyeri pada persendian. “Kemarin, Jumat (5/12) pagi, saya baru bisa bangun dan berjalan sendiri,” ungkapnya, Sabtu (6/12).
Keluhan warga tentang penyakit yang diduga Chikungunya tersebut ditindaklanjuti oleh petugas dari Puskesmas Karanganom dengan langsung mengadakan observasi lapangan. Hasilnya, beberapa warga memang diindikasikan menderita gejala mirip Chikungunya.
“Kami berharap, masyarakat tetap menjaga kesehatan diri dan lingkungan. Hal ini penting mengingat penyebaran virus chikungunya, disebabkan oleh nyamuk,” jelas Achyar Arifin, petugas Puskesmas Karanganom.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 comments:
Posting Komentar