KLATEN -HIJRAH Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Klaten melakukan verifikasi dan validasi kepada 701 calon jamaah haji pada penyelenggaraan haji 2015 guna mencegah “haji bodong”. Hal itu diungkapkan Kepala Seksie Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Klaten, Waznan Fauzi.
“Sejak awal Februari ini kami membentuk lima tim yang bergerak ke seluruh wilayah Klaten. Lima tim itu dibagi berdasarkan eks-Kawedanan yang ada di Klaten, yakni Kawedanan Kota, Jatinom, Pedan, Delanggu dan Gondang Winangun. Kami mendatangi setiap calon haji sesuai kuota 701 calon haji Kabupaten Klaten,” katanya.
Waznan Fauzi menjelaskan, proses verifikasi dan validasi yang bekerjasama dengan Disdukcapil Klaten ini dilakukan dengan mendatangi domisili setiap calon jamaah haji 2015. Langkah ini dilakukan guna mencegah calon jamaah haji memanipulasi data kependudukan atau menggunakan KTP fiktif seperti beberapa tahun silam.
“Kami melakukan tinjauan ke lapangan berdasarkan kuota 701 calon haji. Verifikasi ini bertujuan untuk mendeteksi calon jamaah haji yang berasal dari luar wilayah untuk menyeberang dan berangkat ke Mekah melalui pelayanan haji dari Klaten. Dari jumlah kuota itu, tim verifikasi dan validasi menemukan 120 calon haji yang tempat kelahirannya dari luar Kabupaten Klaten,” jelasnya, Selasa (10/2).
Meski begitu, Waznan Fauzi menyatakan, sebanyak 120 calon jamaah haji yang tempat kelahirannya dari luar Kabupaten Klaten itu dipastikan bukan ‘haji bodong’. Mereka memiliki data kependudukan jelas dan telah tinggal lama di Klaten. Selain itu, mereka mendaftarkan diri sebagai Calhaj semenjak 2010 lalu.
“Berdasarkan tinjauan lapangan tim verifikasi dan validasi, dari 120 calon haji tersebut, 53 Calhaj diantaranya berasal dari luar Provinsi Jawa Tengah. Tim verifikasi dan validasi telah melakukan kroscek KTP dan lamanya tinggal di Klaten dengan mendatangi Desa hingga RT Calhaj bersangkutan. Meski tempat lahirnya di luar Kabupaten Klaten, namun ternyata mereka telah lama tinggal di Klaten. Bahkan sudah beranak-pinak dan memiliki cucu,” paparnya.
Sekadar fnformasi, 120 Calhaj itu tersebar di lima eks-Kawedanan di Klaten, yakni 42 orang tinggal di eks Kawedan Kota, 15 orang di Pedan, 23 dari Delanggu, 23 Gondang dan 17 orang di Jatinom. (sm)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 comments:
Posting Komentar