PKU Muhamamdiyah Delanggu
News

KENAPA DERMATITIS ATOPIK (EKSIM) SERING KAMBUH ?

Oleh dr. Melok Tin, M.Kes, SpKK
Dermatiris Atopik atau yang sering kita kenal dengan eksim adalah peradangan pada lapisan atas kulit yang sifatnya kronis atau menahun. Penderita penyakit ini biasanya mengeluh kulit terasa gatal dan kering yang tidak sembuh-sembuh atau sering kambuh walaupun sudah diobati. Dermatitis Atopik umumnya mengenai bayi dan anak-anak, namun tidak jarang juga dialami oleh orang dewasa.
Penyebab utamanya adalah faktor internal yaitu keturunan, sehingga tidak dapat disembuhkan, tapi dapat dikontrol melalui pemakaian obat-obatan dan menghindari faktor eksternal / pemicu.
Faktor eksternal tersebut bisa berupa makanan (susu, kacang-kacangan, telor), kekeringan kulit, trauma garukan / gesekan, bahan-bahan yang bersifat iritatif (sabun dg antiseptic, detergen, wool, debu, obat-obatan, kosmetik, kaporit dll), mandi air panas, mandi / mencuci berlebihan, luka pada kulit, perubahan iklim, penggunaan AC.

Pada prinsipnya kulit kita memiliki lapisan pelindung berupa lapisan lemak tipis yang fungsinya menjaga kelembaban kulit dan mencegah kulit menjadi kering. Pada penderita Dermatitis Atopik, lapisan lemak ini menipis dan menyebabkan kulit menjadi mudah kering. Hal ini tidak diketahui penyebabnya dan merupakan kondisi yang diturunkan secara genetik. Lapisan lemak yang disebut ceramide ini sangat penting karena fungsinya sebagai pengikat air dan menjadi salah satu pelindung alamiah kulit kita. Kulit yang sering mengalami kekeringan ini akan mengakibatkan rasa gatal sehingga menimbulkan keinginan untuk menggaruk. Garukan yang dilakukan secara berulang akan menimbulkan iritasi dan menyebabkan zat alergen, zat iritatif dan mikroorganisme mudah masuk ke lapisan kulit. Itulah sebabnya penderita Dermatitis Atopik seringkali mudah menderita infeksi kulit yang lain.
Lalu bagaimana mengetahui bahwa seseorang menderita Dermatitis Atopik? Diantara tanda khas yang ada adalah gatal, lokasi gatal di lipatan (misalnya lengan dan leher), sifantya kambuh-kambuhan, dan ada riwayat pada keluarga. Gejala ini bisa juga disertai dengan tanda lain, misalnya :
•Kulit sangat kering / bersisik
•Garis kulit di telapak tangan dalam dan menghitam
•Mudah infeksi kulit / “korengan” dan buras
•Eksema di sekitar bibir / sering digigit
•Mata merah berulang
•Menghitamnya kelopak mata
•Gatal bila berkeringat
•Menghitam di bekas luka

Peran makanan sebagai pencetus eksim sampai saat ini masih menimbulkan pro dan kontra diantara para ahli penyakit kulit dan ahli alergi di dunia kedokteran modern walaupun sudah banyak studi dan penelitian yang mendukung hal ini. Alergi terhadap makanan biasanya dimulai pada periode tahun pertama kehidupan sampai usia 2 tahun melalui proses sensitifitas terhadap protein dalam makanan. Dengan berjalannya waktu alergi makanan dapat menghilang namun alergi terhadap beberapa makanan tertentu sering berlanjut sampai seumur hidup. Alergen pada makanan yang sering menyebabkan Dermatitis Atopik pada bayi dan anak adalah susu, telur, kacang-kacangan, makanan laut, kedelai dan gandum.
Dermatitis Atopik memiliki penyebab yang sangat bervariasi sehingga tidak ada satu pun pengobatan yang sama untuk semua penderitanya. Masing-masing dari mereka memerlukan pendekatan pengobatan secara individual, berbagai macam pengobatan dapat dicoba sebelum memperoleh pengobatan yang ideal untuk setiap individu. Prinsip pengobatan Eksim adalah mengurangi gatal dan menghindari kekambuhan. Prinsip inilah yang harus diedukasikan kepada penderita dermatitis atopik, agar pasien lebih mudah menerima penyakit yang dideritanya dan dapat mengenali sendiri faktor luar apa yang sekiranya menjadi pemicu.
Edukasi juga mencakup cara merawat kulit yang benar, misalnya menggunakan pelembab kulit. Sebisa mungkin hindari produk perawatan yang dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan kulit menjadi bertambah kering. Kurangi gatal dengan tujuan agar penderita tidak menggaruk kulit yang dapat menyebabkan infeksi dan memperburuk penyakit. Alternatif pengobatan yang lain terkadang membutuhkan intervensi secara psikologis agar didapatkan hasil yang optimal dan mengurangi kekambuhan. Hal ini dikarenakan keberhasilan pengobatan dermatitis atopik membutuhkan pendekatan secara individual dan holistik.
Mencegah kekambuhan dermatitis atopic dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
•Mandi tidak terlalu lama (5-10 menit sebaiknya air tidak panas)
•Mandi menggunakan sabun berpelembab
•Keringkan kulit dengan cara menepuk nepuk
•Oleskan segera pelembab kulit (sebelum kulit menjadi kering), yaitu 5 menit tepat setelah mandi

About khosimjo

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.