Kunjungan tersebut dipimpin oleh Ibu Anggraini Asyiyah yang merupakan Community Fasilitator IKCC Solo selain untuk memperingati Hari Ginjal se-dunia adalah untuk memberikan dukungan, semangat dan bingkisan bagi pasien yang sedang menjalani hemodialisa beserta keluarganya. Bingkisan berupa buku saku yang berisi materi edukasi tentang cara menjaga kesehatan ginjal, baik bagi orang sehat ataupun bagi yang telah mengalami gangguan fungsi ginjal.
Sedangkan Hari Ginjal se-dunia sendiri biasa diperingati setiap hari Kamis minggu kedua di bulan Maret yang pada tahun ini jatuh pada tanggal 10 Maret 2016 mengambil tema Kidney Desiase & Children, Act Early To Prevent It dengan maksud fokus pada kampanye Pencegahan Penyakit Ginjal Harus Dilakukan Sejak Dini demi membangun generasi mendatang yang lebih sehat. Karena ternyata anak-anak pun memiliki risiko penyakit ginjal bahkan pada usia dini (bayi). Oleh karena itu, penting mendorong deteksi dini dan penerapan pola hidup yang sehat sejak Ibunya mengandung lahir, tumbuh, membesar dan terus berlanjut hingga masa tuanya.
Menurut pernyataan Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan RI, dr. Lily Sriwahyuni Sulistyowati, MM di situs resmi Kementrian Kesehatan RI risiko penyakit ginjal sebagian besar terjadi karena perilaku hidup kurang sehat seperti kurang aktifitas fisik, merokok, kurang mengonsumsi buah dan sayur, serta memiliki kebiasaan minum minuman beralkohol. Guna mencegah berbagai risiko penyakit tidak menular, khususnya pencegahan gagal ginjal kronis, Kemenkes mengajak masyarakat untuk CERDIK yang merupakan kepanjangan dari : Cek kesehatan secara berkala; Enyahkan asap rokok; Rajin beraktifitas fisik; Diet yang baik dan seimbang; Istirahat yang cukup; dan Kelola stress.
0 comments:
Posting Komentar