Kekejaman tentara Myanmar dalam melakukan genosida di kawasan Rakhine yang dihuniwarga Muslim Rohingnya telah melampaui batas-batas kemanusiaan. Menurut kesaksian warga dan sejumlah aktivis hak asasi manusia, para serdadu terlatih itu menembaki kaum pria Rohingya tak besenjata, perempuan, dan anak-anak.
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak dalam keterangan persnya menyatakan dunia internasional dan PBB terdiam seakan tidak mampu menghentikan pembantaian tentara Myanmar terhadap umat Islam Rohungnya.
Menurut Dahnil harusnya Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menekan Myanmar secara politik dengan menghukum mereka.
"Kejahatan kemanusiaan yang sangat brutal, seolah-olah dunia memberi legalitas pada Myanmar untuk melakukan pembantaian terhadap kaum muslim Rohingnya" Jelas Dahnil.
Dahnil juga mendesak Pemerintah Indonesia untuk besikap, jika perlu harus melakukan aksi nyata, misal mengirim delegasi, atau bantuan kemanusiaan,” pungkasnya.
Menurut sejumlah aktivis pembela kemanusiaan, jumlah korban tewas lebih besar daripada yang disebutkan pemerintah kepada media. Para aktivis ini mengatakan bahwa korban tewas sesuai dengan catatannya mencapai 800 Muslim Rohingnya, termasuk puluhan perempuan dan anak-anak. Koh/ Sim
0 comments:
Posting Komentar