(Klaten) Ratusan siswa SMA Muhammadiyah I Klaten Senin (5/11) tampak tegang. Mereka mengikuti sosialisasi wawasan kebangsaan yang digelar Kesbangpol Pemkab Klaten, dengan diisi paparan dari Kodim 0723, Polres dan Dinas Pendidikkan Klaten.
Kasi SMA, Bidang Pendidikan Menengah, Dinas Pendidikan Pemkab Klaten, Drs Lasa, mangatakan saat ini kondisi lagu-lagu bernuansa patriotisme, nasionalisme dan perjuangan mulai luntur di kalangan generasi muda. ''Jangan sepelekan sekedar lagu jika itu lagu perjuangan dan nasionalisme,'' ungkapnya dihadapan siswa saat sosialisasi wawasan kebangsaan. Menurut Lasa, lagu-lagu perjuangan dan nasionalisme itu tidak bisa disepelekan sebab di masa perjuangan kemerdekaan lagu itu merupakan modal perjuangan. Sayangnya setelah merdeka, justru semakin lama lagu-lagu itu semakin luntur. Anak-anak sekolah sejak SD sampai SMA tidak banyak yang hafal. Namun jika diminta menyanyikan lagu grup band idola mereka, sambil makan dan bersepeda pun hafal dimulut. Bahkan nama-nama band beserta personelnya sangat hafal.
Menurut Lasa, salah satu yang membuat semakin pudarnya jati diri bangsa adalah tidak adanya keteladanan. Dia mencontohkan, pejabat negara yang mestinya menjadi contoh, kadang malah berbuat tidak baik. Misalnya, ada hakim yang tertangkap menggunakan narkoba. Meskipun hanya oknum tetapi jika dibiarkan akan banyak oknum serupa yang tidak bisa jadi contoh generasi muda. (Zaq)
Kasi SMA, Bidang Pendidikan Menengah, Dinas Pendidikan Pemkab Klaten, Drs Lasa, mangatakan saat ini kondisi lagu-lagu bernuansa patriotisme, nasionalisme dan perjuangan mulai luntur di kalangan generasi muda. ''Jangan sepelekan sekedar lagu jika itu lagu perjuangan dan nasionalisme,'' ungkapnya dihadapan siswa saat sosialisasi wawasan kebangsaan. Menurut Lasa, lagu-lagu perjuangan dan nasionalisme itu tidak bisa disepelekan sebab di masa perjuangan kemerdekaan lagu itu merupakan modal perjuangan. Sayangnya setelah merdeka, justru semakin lama lagu-lagu itu semakin luntur. Anak-anak sekolah sejak SD sampai SMA tidak banyak yang hafal. Namun jika diminta menyanyikan lagu grup band idola mereka, sambil makan dan bersepeda pun hafal dimulut. Bahkan nama-nama band beserta personelnya sangat hafal.
Menurut Lasa, salah satu yang membuat semakin pudarnya jati diri bangsa adalah tidak adanya keteladanan. Dia mencontohkan, pejabat negara yang mestinya menjadi contoh, kadang malah berbuat tidak baik. Misalnya, ada hakim yang tertangkap menggunakan narkoba. Meskipun hanya oknum tetapi jika dibiarkan akan banyak oknum serupa yang tidak bisa jadi contoh generasi muda. (Zaq)
0 comments:
Posting Komentar