Kang Sangkan Paran tertegun begitu melihat lalu lalang mobil para pemudik yang keluar masuk kampungnya dengan berbagai plat nomor polisi luar kota, ada yang plat A, Plat B, Plat C . “ Plat mobil koq A,B,C, kayak saos saja “ Kang Sangkan Bertanya pada dirinya sendiri. Dilihat dari lekuk raut wajahnya, tampaknya ia kagum dan nggumun, betapa kaya warga desanya yang sudah bertahun-tahun nglemboro dan pulang dengan membawa ikon sukses. Kesuksesan pemudik biasanya bisa dilihat dari penampilan lahirnya, yaitu membawa mobil. Terserah itu mobil kreditan, mobil rentalan atau mobil dinas yang penting mudik bawa mobil.
“ Kamu jangan nggumunan Kang, Liat orang bawa mobil saja, matanya melotot hampir-hampir kelopakmu yang hitam angslup semua “ Tegur Kang Dirno sambil nggablok pundak Kang Sangkan paran. “ Durno..Durno..eh Maaf... Kang Dirno, bikin kaget saja, aku itu gak gumun Cuma heran, kampung kita itu sukses ya, coba lihat Wiryo Kemrungsung, anaknya sukses semua...latar omah kebak mobil anyar gres “ Jelas Kang Sangkan Paran. “ Makanya kamu jangan nggumunan lan kagetan, liat orang bawa mobil saja nggumun..nanti kalau semua anakku mudik bawa ambulance, kamu nggeblak lan kaget “ Ledhek Kang Dirno.
Ditengah-tengah gayengnya mereka berdua udhur, tiba-tiba Kang Waluyo Pruthul datang nimbrung, Berdasarkan pengamatan Kang Waluyo Pruthul, mudik ternyata mengandung berbagai makna. Salah satunya adalah banyak para pemudik yang mempengaruhi aneka bahasa baru, kosa kata atau vocabulary. Mbah Arjo Sentlup tadi bikin ger-ger an semua cucunya, gara-gara, anaknya yang mbarep turun dari mobil, tiba-tiba Mbah Arjo Sentlup nyambut dengan mengucapkan kata-kata “ Ayo putu-putu semua padha mudhuk dari mobil “. Mudhuk itu Maksudnya medhuk atau turun, tapi digayakan kayak jakartanan, jadi medhuk jadi mudhuk.
“ Lha ya.., ketika Mbah Arjo minta tolong untuk dibelikan gula, ia menyebutnya, Nak tolong belikan gendis ya !“ Kata Kang Waluyo Pruthul terpingkal-pingkal. “ lucu lagi gini, tolong nak belikan saya sirup bergendul-gendul “ Tambah Kang Sangkan paran bikin ger lagi. Bergendul-gendul itu maksudnya beli sirup beberapa botol, sehingga jadi bergendul-gendul.
PROF HARUN : CIRI ORANG MUHAMMADIYAH
( Hijrah , Delanggu ). Sebagai Orang Muhammadiyah maka kita harus berbeda dengan orang lain. Berbeda disini maksudnya adalah sebagai orang Muhammadiyah maka perlu mempunyai karakteristik tersendiri, yaitu mempunyai ciri yang tidak dipunyai orang lain, demikian pernyataan yang disampaikan oleh Prof. Dr. Harun. SH. MH selaku ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Delanggu, dalam sambutannya di pengajian Ramadhan baru-baru ini di Dukuh, Delanggu. Berdasarkan uraian Prof Harun yang juga menjabat sebagai ketua Program Doktor jurusan Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta, menyatakan orang muhammadiyah mempunyai ciri- ciri yang khas, diantaranya adalah pertama, orang Muhammadiyah dalam menjalankan sholat Fardhu ( wajib ) selalu berjamaah di masjid, serta melaksanakan sholat-sholat sunnah lainnya.
Kedua, warga Muhammadiyah harus gemar berinfaq , bershadaqah, serta melaksanakan zakat, ketiga sebagai orang atau warga muhammadiyah, mereka selalu menghadiri majelis taklim, entah sebagai penyelenggara atau sebagai peserta atau sebagai narasumber/mubaligh dalam pengajian tersebut, minimal 2 kali dalam sepekan. Berdasarkan pantauan Tim reportse Hijrah untuk di wilayah cabang Muhammadiyah Delanggu, dalam setiap minggu ada beberapa majelis taklim tarjih, diantaranya hari Minggu di Gayam dan Sribit , senin dan kamis di Masjid Kota Delanggu, Hari Rabu di Sribit dan Kepanjen, hari Jumat di Bowan.
Keempat, orang atau warga Muhammadiyah harus gemar membaca al quran, menurutnya sebagai warga Muhammadiyah harus mentargetkan one day one juz, 1 hari 1 juz.kelima, sebagai warga Muhammadiyah tidak hanya membaca Alquran saja, namun juga harus membaca buku ilmu pengetahuan, minimal 1 jam dalam sehari. keenam warga Muhammadiyah itu harus berasal dari uswathun khasanah yaitu orang-orang yang harus menjadi contoh dan tauladan. Pada kesempatan tersebut Prof Harun meminta kepada warga Muhammadiyah agar selalu berdakwah di lingkungannya. Warga Muhammadiyah harus memahami dan mengamalkan nilai-nilai Muhammadiyah. ( Wie )
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 comments:
Posting Komentar