PKU Muhamamdiyah Delanggu
News

PENTINGNYA HEMODIALISA ( CUCI DARAH ) PADA PENDERITA GAGAL GINJAL

Narasumber : dr  Syuharul Qomar, MSc, SpPD
RSU PKU Muhammadiyah Delanggu

Dengan semakin banyaknya penyakit metabolik serta infeksi di sekitar kita dapat mengakibatkan kejadian kerusakan fungsi ginjal, sehingga RSU PKU Muhammadiyah Delanggu menganggap perlu memberikan layanan hemodialisa ( Cuci darah )
Apa yang dimaksud dengan gagal ginjal?
Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urin.
Penderita penyakit ginjal dibagi menjadi dua :
Penyakit Ginjal Akut (AKI/ Akut Kidney Injury) : bersifat reversibel, belum terjadi anemia. Bila segera diperbaiki penyebabnya fungsi ginjal akan normal kembali.
Penyakit Ginjal Kronis (PGK) : bersifat kronis, iriversibel (tidak bisa sembuh), progresif, dan akhirnya mencapai stadium akhir. Dalam hal ini pihak medis targetnya hanya memperlambat progresifitas dengan cara meminimalkan faktor pemberat , sehingga bisa menunda perjalanan penyakit selama mungkin untuk mencapai stadium akhir.
Apa penyebab gagal ginjal akut ataupun kronik ? 
Penyebab gagal ginjal akut adalah: Kehilangan cairan banyak yang mendadak ( akibat muntaber, perdarahan, luka bakar), serta penyakit lainnya seperti penyakit Paru (TBC), Sifilis, Malaria, Hepatitis, Preeklampsia, Obat-obatan dan Amiloidosis.
Penyebab gagal ginjal kronik :
Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension)
Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)
Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan /striktur)
Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik
Menderita penyakit kanker (cancer)
Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease)
Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai glomerulonephritis.
Tanda dan gejala gagal ginjal :
Tanda dan gejala gagal ginjal akut antara lain : Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam, kencing sedikit, kencing merah /darah, sering kencing. Kelainan Urin: Protein, Darah / Eritrosit, Sel Darah Putih / Lekosit, Bakteri.
Tanda dan gejala gagal ginjal kronik antara lain : Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi. Kelainan urin: Protein, Eritrosit, Lekosit. Kelainan hasil pemeriksaan Lab. lain: Creatinine darah naik, Hb turun, Urin: protein selalu positif.

Apa yang dimaksud dengan hemodialisa (cuci darah) ?
Hemodialisa adalah pengobatan bagi orang yang menurun fungsi ginjalnya. Hemodialisa mengambil alih fungsi ginjal untuk membersihkan darah dengan cara mengalirkan melalui "ginjal buatan". Sampah dan air yang berlebih dibuang dari tubuh selama proses Hemodialisa berlangsung. Ini biasanya dilakukan oleh ginjal yang fungsinya masih baik.
Jadi tujuan dari terapi cuci darah selain untuk menggantikan fungsi ginjal dalam membuang sisa-sisa metabolisme tubuh, juga ubtuk meningkatkan kualitas hidup pasien yang menderita penurunan fungsi ginjal dan menggantikan fungsi ginjal sambil menunggu program pengobatan yang lain.
Kapankah penderita harus dilakukan hemodialisa atau cuci darah?

Indikasi Segera
Koma, perikarditis, atau efusi pericardium, neuropati perifer, hiperkalemi, hipertensi maligna, over hidrasi atau edema paru, oliguri berat atau anuria.

Indikasi Dini
Gejala uremia
Mual, muntah, perubahan mental, penyakit tulang, gangguan pertumbuhan dan perkembangan seks dan perubahan kulitas hidup.
Laboratorium abnormal
Asidosis, azotemia (kreatinin 8-12 mg %) dan Blood Urea Nitrogen (BUN) : 100 – 120 mg %, Bersihan kreatinin : 5 ml/menit.
 Hemodialisa
Tergantung kepada banyaknya fungsi ginjal yang tersisa, tetapi sebagian besar penderita menjalani dialisa sebanyak 2-3 kali/minggu. Dialisa bisa digunakan sebagai pengobatan jangka panjang untuk gagal ginjal kronis atau sebagai pengobatan sementara sebelum penderita menjalani pencangkokan ginjal. Pada gagal ginjal akut, dialisa dilakukan hanya selama beberapa hari atau beberapa minggu, sampai fungsi ginjal kembali normal.
 Bagaimana efek samping tindakan hemodialisa / cuci darah?
Keluhan yang biasa menyertai tindakan hemodialisa / cuci darah antara lain kram otot, tekanan darah rendah, gangguan irama jantung, penurunan konsentrasi O_2dalam darah (hipoksemia), berkurangnya suplai O_2dalam jaringan ( hipoksia), gangguan pencernaan, dll.  
Mengapa hemodialisa dianggap penting ?
Ginjal merupakan organ vital yang berfungsi membersihkan darah kita dari cairan berlebih, zat-zat sisa yang berbahaya dan elektrolit berlebih. Ginjal juga berfungsi menghasilkan hormon yang penting dalam proses metabolisme tubuh dan merangsang pembentuk sel darah merah. Jika ginjal ini rusak maka bisa dibayangkan bahayanya bagi tubuh kita bahkan bisa menyebabkan kematian akibat menumpuknya cairan dan zat berbahaya dalam tubuh, karena itulah hemodialisa harus dilakukan untuk menggantikan fungsi ginjal tersebut.
Program dialisa dikatakan berhasil jika :
Penderita kembali menjalani hidup normal, diet yang normal, jumlah sel darah merah dapat ditoleransi, tekanan darah normal dan tidak terdapat kerusakan saraf yang progresif.


About khosimjo

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.