Klaten, Hijrah. Kepala Kantor Kementrian Agama ( Kakan Kemenag) kabupaten Klaten yang diwakili Kasi Haji dan Umroh Drs. H. Wasnan Fauzi mengatakan, bahwa fluktuasi nilai dolar yang semakin tinggi hingga mencapai Rp. 12.000, per U$ 1 berakibat naiknya Biaya Perjalanan Ibadah Haji ( BPIH ) yang sangat signifikan dan diperkirakan akan menyentuh angka Rp. 42 juta. Apabila nilai tukar rupiah terhadap dolarr amerika tak terkendali, dengan asumsi BPIH sebesar 3500 U$ dollar. Hal ini akan mengakibatkan rendahnya minat umat Islam untuk melunasi biaya ibadah haji tersebut.. Namun tidak semuanya begitu. Mesti mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk bisa melunasi BPIH tersebut, mengingat mereka sudah antri bertahun-tahun.
Demikian antara lain dikatakan Kepala Kantor kementrian Agama Kabupaten Klaten yang diwakili Kasi Haji dan Umroh Drs. H. Wasnan Fauzi di hadapan sekitar 500 an calon jamaah haji kabupaten Klaten yang tergabung dalam KBIH ( Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) Arofah yang mengambil tempat di Pendopo Pemkab Klaten, Ahad pecan lalu.
Hadir dalam acara tesebut sesepuh PDM ( Pimpinan Daeah Muhammadiyah ) Klaten Drs. H. Sugiyanto, pengurus KBIH Arofah, pejebat teras Pemkab Klaten, dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Lebh lanjut H. Wasnan mengatakan, bahwa sampai hari ini pemerintah belum mnetapkan besaran BPIH yang harus dilunasi. Dengan predidkisi tersebut maka calon jamaah haji untuk dapat memperhitungkannnya, tambahnya.
Biaya awal akan dinaikkan.
Ditambahkan oleh Wasnan, bahwa pemerintah hingga saat ini belum atau tidak menaikkan biaya awal BPIH yakani masih tetap Rp. 25 juta. Ada wacana. Bahwa biaya awal akan dinaikkan menjadi Rp. 30 juta, namun karena berbagai pertimbangan biaya awal masih tetap seperti tahu-tahun lalu. Biaya itu saja hingga saat ini pendaftar tahun 2016/27 masih minim yakni baru sekitar 9000 calon jamaah untuk wilayah Jawa tengah, ujarnya.
Sementara itu Sesepuh PDM Klaten Drs. H. Subiyanto dalam kata sambutannya mengatakan, bahwa ibadah haji adalah ibadah panggilan dan ibadah fisik. Panggilan karena Allah akan menghendaki siapa saja yang akan dipanggil untuk menjalankan ibadah haji tersebut. Meski orang itu dilihat tidak mampu untuk membayar biaya haji, namun karena dikehendaki Allah tetap akan bisa melunasinya. Lain halnya jika seseorang tidak dikehendaki Allah meskti harta bendaya cukup bahkan lebih untuk membayar ONH, orang tersebut akan merasa berat untuk melunasinya. Ibadah fisik karena dalam menjalankan ibadah haji harus memiliki fisik yang sehat,prima untuk menjalankan rukun-t-rukun haji tersebut. Selain itu calon jamaah haji perlu dibekali ilmu seputar haji. Tepatlah calon jamaah haji kabupaten Klaten bergabung dalam bimbingan manasik haji yang diselenggarakan oleh KBIH Arofah. KBIH Arofah satu diantara KBIH yang ada di Klaten yang terakreditasi baik, ujar Subiyanto.
Lain halnya H. Waluyo selaku pengurus KBIH Arofah Klaten dalam penjelesannnya pihaknya mengatakan, bahwa sejak tahun 2002 KBIH Arofah telah menyelenggarakan bimbingan haji dengan pendampingan ketua rombongan.
KBIH Arofah memberikan bimbingan haji dari persiapan, pelaksanaan dan pasca haji. Dalam persiapannnya KBIH Arofah menyelenggarakan manasik haji dengan biaya swadaya. Teori dan praktek akan diselenggarakan 10 kali pertemuan. Bulan Maret mingu pertama nanti merupakan M<anasik Haji yang diseenggarakan oleh KBIH Arofah untuk pertama kali yang dipusatkan di Pendopo Pemkab Klaten ini. Dalam praktek disesuaikan dengan kondisi di Arab Saudi.
Dalam pelaksanaan ibadah haji calon jamaah pendapatkan bimbingan langsung dari Karim ( Ketua Rombongan) yang akan memimpin dari naik peseta, landing, dan ibadah umroh dan haji senantiasa mendampinginya. Adapun pasca haji adalah pembinaan rutin yang diadakan oleh rombongan masing-masing. Dari tahun 2002 rombongan jamaah haji yang tergabung daam KBIH Arofah sebanyak 182 rombongan. Sampai saat ini rombongan haji masih eksis menggelar pengajian rutin, dan bahkan ada yang karya nyata dengan berbagai kegiatan social, seperti membantu korban bencana, dll tambahnya. (H-24)
0 comments:
Posting Komentar