Klaten, Hijrah Mahasiswa universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta sebanyaak 200 orang kini diterjunkan ke wilayah kabupaten Klaten untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata. Sejumlah mahasiswa tersebut dibagi menjadi beberapa kelompok yang kemudian diterjunkan di kecamatan yang menjadi sasaran KKN.
Menurut penjelasan dari koordinator mahasiswa yang melakukan KKN di wilayah kecamatan Trucuk, Klaten Habiburrahman pihakmmya mengatakan, bahwa mahasiswa yang melakukan KKN tersebut dari berbagai fakultas dan jurusan, diantaranya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Teknik Industri, Fakultas MIPA , dll.
Habiburrahman yang melakukan KKN di Trucuk, telah melakukan berbagai kegiatan baik kegiatan berskala kecil maupun besar. Berskala kecil yakni melakukan kegiatan untuk desa atau kecamatan di mana kelompok mahasiswa tersebut ber KKN. Berskala besar diantaranya kali ini pihaknya menyelenggarakan Diklat Cipta Lagu yang diikuti oleh sekitar 70 orang guru TK dan SD dari beberapa kecamatan di wilayah eks pembantu bupati wilayah Pedan diantaranya adalah: dari Kecamatan Trucuk, Cawas, Wonosari, Juwiring, dan Pedan.
Adapun yang menjadi instruktur Diklat Cipta lagu anak-anak ini adalah: Sigit Baskara, dan dari LSBO ( Lembaga Sosial Budaya dan Olahraga ) PP Muhammadiyah yakni Heriyanto.
Diklat Cipta lagu diadakan sehari dengan teknik cipta lagu oleh Heriyanto.
Dalam mukadimahnya, Heriyanto menjelaskan kepada peserta Diklat Cipta Lagu Kanak-kanak yang diikuti oleh guru TK dan SD tentang pentingnya pembelajaran seni di sekolah. Dengan seni kita dapat membentuk karakter anak didik. Akan dibawa kemana anak didik nanti, jika tidak memiliki karakter yang baik. Cipta lagu ini ada kaitannya dengan pendidikan karakter bangsa. Warna yang bagimana yang dikehendaki oleh pengarag lagu tersebut. Kita dapat menciptakan lagu-lagu yang ada hubungannnya dengan ibadah misalnya, rukun islam, rukun iman, dan menyampaikan hadis dengan lagu. Menghafal hadis dengan lagu akan lebih cepat hafal ketimbang hafalan secara alami, ujar Heiyanto.
Diklat Cipta Lagu yang diadakan di gedung Dakwah Muhammadiyah AR Fakhrudin Trucuk yang dibuka oleh dosen pembimbing Muh. Azis. Dalam pembukaannya dihadiri pula oleh Ketua Cabang Muhammadiyah Trucuk, H. Haroni.
Dalam kata sambutannnya dosen pembimbing Muh Azis pihaknya mengatakan, bahwa lagu yang dibawakan oleh anak-anak saat ini sudah merambah kepada lagu-lagu milik orang dewasa, yang sbenarnya belum masanya anak-anak itu tahu lebih dalam. Namun karena lagu-lagu orang dewasa syair-syairnya mudah dihafalkan, maka anak cepat sekali hafal. Coba kita bayangkan, anak-anak balita kita mernyanyi lagu orang dewasa yang tidak mendidik, malah akan memberikan image yang tidak mendidik pula oleh anak-anak. Termasuk syair lagu-lagu anak-anak juga kurang relevan. Contoh lagu yang terpopuler di Indonesia yakni lagu “Burung kaka tua” Adakah integrasinya antara burung kaka tua dengan nenek sudah tua yang giginya tinggal dua itu?
Oleh karena itu saya menyambut gembira adanyua diklat cipta lagu yang dimotori oleh mahasiswa UAD yang diperuntukkan bagi guru TK dan SD.Selamat mengikuti Diklat, ujar Muh Azis.(H-24)
0 comments:
Posting Komentar