Meskipun mendung menggelayut dan turun hujan, namun tidak menyurutkan nyali tim Jarik Wiru untuk menaklukkan ganasnya jeram Sungai Elo sungai legendaris yang membelah kota gethuk tersebut. Setelah melakukan persiapan, atas bimbingan instrukturakhirnya Tim Jarik Wiru yang terdiri dari 2 perahu, bisa menyelesaikan etape demi etape dengan mulus. Perlu untuk diketahui bahwa arung jeram di sungai elo tersebut tidak berbahaya asalkan menuruti perintah instruktur secara benar, baik cara mendayung, menggunakan peralatan untuk safetynya serta tidak melanggar aturan-aturan yang ada.
Perjalanan rafting menempuh jarak 13 Km dengan durasi waktu 2,5 jam, selama di perjalanan kami selalu disuguhi oleh berbagai fenomena alam yang menakjubkan. Diantaranya adalah vegetasi yang terdiri pohon-pohon yang usianya ratusan tahun, masih banyaknya hewan biawak yang berada di semak-semak belukar, sungai yang berkelok-kelok dengan jeram yang mempesona, jembatan-jembatan kuno peningalan Belanda maupun yang berau yang membentang dan yang menghubungkan kota megalang dengan Mungkid. Yang paling asyik selama perjalanan rafting hujan terus mengguyur sehingga kami harus berbasah-basah.
Dalam rafting dibagi menjadi 2 etape, untuk etape pertama dengan jarak tempuh 6 Km, kami harus istirahat di rest area yang disuguhi minuman degan utuh dan gorengan. Setelah istirahat 30 menit, kami harus menempuh etape kedua dengan jarak tempuh 7 Km. Disinilah kita diajak untuk bermain-main dijeram-jeram yang membahayakan, diantaranya memutar, jumping roll, dan cara mengatasi perahu yang menyangkut bebatuan...pokoknya asyik..sekali arung jeram tetap ketagihan untuk arung jeram lagi. ( Yan )
0 comments:
Posting Komentar